文章目录[隐藏]
Secondary Education di Taiwan: Sekolah atau Survival Game?
Kenalan Dulu dengan Sekolah Menengah di Taiwan
Pendidikan menengah di Taiwan itu ibarat ujian bertahan hidup. Kalau di Indonesia sekolah menengah terbagi jadi SMP dan SMA, di Taiwan ada Junior High School (setara SMP) dan Senior High School (setara SMA). Bedanya, di sini tekanan akademiknya luar biasa! Bayangkan anak-anak Taiwan itu belajar kayak mau ujian setiap hari—karena faktanya, ya memang begitu!
Ujian Masuk? Siap-Siap Stres!
Salah satu momen paling mendebarkan dalam secondary education di Taiwan adalah ujian masuk SMA. Iya, di sini masuk SMA itu kayak masuk universitas! Ada ujian besar yang menentukan apakah siswa bakal masuk sekolah top atau harus puas dengan sekolah biasa. Kalau di Indonesia ujian nasional udah bikin jantung copot, di Taiwan ini lebih ke arah "hidup dan mati."
Orang tua sampai rela menyewa guru privat, daftarin anak ke bimbingan belajar super ketat, bahkan ada yang mengatur jadwal tidur anaknya biar otaknya tetap encer! Kalau anak-anak Taiwan bisa bertahan di sistem pendidikan ini, kemungkinan besar mereka juga bisa selamat dari kiamat zombie.
Sekolah Full Senin-Minggu?
Jangan harap ada waktu leha-leha. Setelah pulang sekolah, kebanyakan siswa langsung lanjut ke cram school, alias bimbingan belajar tambahan. Ini semacam pelajaran tambahan yang bikin anak-anak makin sibuk dan makin kurang tidur. Jadi, kalau di Indonesia anak-anak bisa main di warnet setelah sekolah, di Taiwan mereka malah lanjut belajar sampai malam.
Bahkan, di akhir pekan pun banyak yang masih harus ikut kursus tambahan. Rasanya kayak nggak ada habisnya! Mungkin kalau sekolah di Taiwan ada soundtrack-nya, bakal mirip lagu tema film action yang tegang sepanjang waktu.
Ranking Itu Segalanya
Sistem pendidikan di Taiwan sangat kompetitif. Ranking akademik bisa menentukan masa depan siswa. Kalau nilainya jeblok, siap-siap kena omelan orang tua dan guru. Makanya, tekanan untuk dapat nilai tinggi itu bgp-papuabarat.net luar biasa. Di Taiwan, siswa yang pintar akademik lebih dihormati daripada mereka yang jago olahraga atau seni.
Tapi ya, karena terlalu fokus ke akademik, banyak siswa yang nggak sempat menikmati masa muda. Coba bayangkan, masa remaja harusnya diisi dengan kebebasan dan kesenangan, tapi di sini malah penuh dengan buku dan ujian.
Kesimpulan: Sekolah atau Survival Camp?
Pendidikan menengah di Taiwan itu bukan sekadar sekolah biasa, tapi lebih ke uji mental dan fisik. Stres tinggi, persaingan ketat, dan jam belajar yang luar biasa panjang bikin sistem ini terasa seperti survival game. Meski begitu, sistem ini juga menghasilkan siswa yang luar biasa cerdas dan siap bersaing di tingkat global.
Jadi, kalau ada yang ngeluh sekolah di Indonesia berat, coba dulu sekolah di Taiwan. Dijamin setelah itu bakal bersyukur!