RSUD Hanau Kelas B Diperkirakan Akan Beroperasi pada Desember 2024

首页 未分类 RSUD Hanau Kelas B Diperkirakan Akan Beroperasi pada Desember 2024

RSUD Hanau Kelas B Diperkirakan Akan Beroperasi pada Desember 2024

Sebagai informasi, RSUD Hanau Kelas B memiliki luas total 32.184 m2, yang terdiri dari Instalasi Gawat Darurat (IGD) seluas 4.500 m2, Gedung Penunjang seluas 11.500 m2, dan Gedung Utama seluas 16.000 m2. Selain itu, fasilitas pendukung lainnya juga akan dibangun, termasuk rumah dinas untuk dokter dan tenaga medis, instalasi pemeliharaan rumah sakit, serta ruang jaiswalhospitalkota.com terbuka hijau dan non-hijau. Diharapkan, rumah sakit ini akan meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan, khususnya bagi masyarakat di wilayah barat, termasuk Kabupaten Seruyan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Sukamara, dan Kabupaten Lamandau. Secara jangka panjang, rumah sakit ini diharapkan menjadi rumah sakit rujukan regional untuk Kalimantan.

Progres pembangunan RSUD Hanau Kelas B kini semakin jelas terlihat, dengan target untuk mulai beroperasi pada bulan Desember 2024. Rumah sakit di Hanau ini nantinya akan dilengkapi dengan Instalasi Rawat Inap (IRNA), fasilitas VVIP, VIP, dan Umum, ruang MEP, ruang isolasi, kantor ITU, hemodialisis, CSSD, AHY, ruang bedah, ruang persalinan, serta poliklinik. Selain itu, terdapat juga ruang radiologi, laboratorium medis, rekam medis, ICU, ICCU, PICU, HCU, IGD, ruang jenazah, IPS RS, laundry, gizi, IPAL, power house, GWT, dan fasilitas ruang lainnya.

“Membangun rumah sakit yang berkualitas dengan peralatan modern merupakan komitmen kami dan wujud nyata dari cita-cita untuk memperluas layanan di bidang kesehatan. Insha Allah, pada Desember 2024, Rumah Sakit Hanau siap beroperasi, dan kami mengundang Presiden yang baru untuk meresmikannya,” ungkap Gubernur Sugianto Sabran dalam peninjauan beberapa waktu lalu.

Sari menjelaskan bahwa kemudahan yang dimaksud mencakup pengurangan antrean saat pengambilan obat, layanan pengantaran obat, serta edukasi tentang obat yang semuanya dapat diakses melalui kode batang (barcode) di kasir.

Sari menambahkan bahwa keberadaan Pojok Layanan Obat telah membuat waktu tunggu pasien di unit farmasi menjadi lebih efisien. Selain itu, Pojok Layanan Obat juga berkontribusi pada efisiensi penggunaan kertas (buku resep), dari 60 buku per bulan menjadi 15 buku per bulan.

"Tentunya, inovasi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat atau pasien akan terus dikembangkan. Kami tidak akan cepat puas dan berhenti di sini," ucapnya.

Beberapa manfaat dari Pojok Layanan Obat meliputi kenyamanan bagi pasien dan keluarga, kecepatan layanan farmasi, dan kemudahan dalam pendampingan penggunaan obat dengan responsif.

Yang penting, hal ini juga berkontribusi pada pemanfaatan teknologi yang ramah lingkungan.

Seorang warga Kebayoran Baru, Rina Septiani, memberikan apresiasi terhadap inovasi yang diberikan oleh RSUD Kebayoran Baru, karena telah memudahkan pasien dalam pendaftaran, pengambilan, hingga penerimaan obat.

评论

您的邮箱地址不会被公开。 必填项已用 * 标注